2025-05-03 | admin5

Keberagaman Rasa: Menjelajahi Kuliner Tradisional Arab dari Mezze hingga Mansaf

Kuliner Arab adalah perpaduan unik antara rajazeus sejarah, budaya, dan cita rasa yang kaya. Dari hidangan pembuka kecil (mezze) yang penuh rempah hingga sajian utama mewah layaknya mansaf, tiap-tiap hidangan mencerminkan warisan dan tradisi yang udah diwariskan sepanjang berabad-abad.

Artikel ini dapat mengajak pembaca menjelajahi kekayaan kuliner tradisional Arab, mulai dari ragam mezze yang menggugah selera hingga hidangan ikonik layaknya mansaf yang sarat arti budaya. Kita dapat lihat bagaimana makanan tidak hanya sekadar penyedia nutrisi, tetapi juga anggota dari identitas sosial dan sejarah bangsa Arab.

1. Mezze: Seni Hidangan Pembuka yang Memikat

Mezze adalah bagian tak terpisahkan dari budaya makan di dunia Arab. Berasal dari kata Turki “meze” yang berarti “camilan” atau “hidangan kecil,” mezze terdiri dari berbagai macam sajian pembuka yang disajikan dalam piring kecil untuk dinikmati bersama.

Beberapa Jenis Mezze yang Populer:

  • Hummus – Pure kacang arab dengan tahini, minyak zaitun, dan lemon.

  • Baba Ganoush – Terong panggang yang dihaluskan dengan tahini dan bawang putih.

  • Tabbouleh – Salad bulgur dengan parsley, tomat, dan lemon.

  • Falafel – Bola goreng dari kacang arab atau fava, renyah di luar, lembut di dalam.

  • Warak Enab – Daun anggur yang diisi dengan nasi dan daging.

Mezze bukan sekadar makanan pembuka, melainkan simbol keramahan dan kebersamaan. Di Lebanon, Suriah, dan Yordania, mezze sering disajikan dalam pesta keluarga atau acara besar sebagai cara menyambut tamu dengan hangat.

2. Hidangan Utama yang Menggugah Selera

Setelah mezze, hidangan utama di dunia Arab menawarkan cita rasa yang lebih kompleks, sering kali menggunakan daging, nasi, dan rempah-rempah khas.

A. Mansaf (Yordania & Palestina)

  • Mansaf adalah hidangan nasional Yordania yang terbuat dari daging domba yang dimasak dalam saus jameed (yogurt kering) dan disajikan di atas nasi dengan taburan kacang almond atau kacang pinus.

  • Hidangan ini memiliki makna budaya yang dalam, sering disajikan dalam acara pernikahan, pemakaman, atau pertemuan penting sebagai simbol persatuan dan kemurahan hati.

B. Kabsa (Arab Saudi & Teluk)

  • Kabsa adalah nasi berbumbu dengan daging (biasanya ayam, domba, atau kambing) yang dimasak dengan rempah seperti kapulaga, kayu manis, dan kunyit.

  • Variannya berbeda di setiap negara Teluk, seperti Mandi (Yaman) yang menggunakan teknik memasak dalam lubang tanah.

C. Maqluba (Palestina & Levant)

  • Maqluba berarti “terbalik” dalam bahasa Arab, merujuk pada cara penyajiannya yang dibalik setelah dimasak.

  • Hidangan ini terdiri dari lapisan nasi, sayuran (terong, kentang, kembang kol), dan daging yang dimasak bersama dalam satu panci.

3. Street Food: Cita Rasa yang Terjangkau dan Autentik

Selain hidangan restoran, kuliner Arab juga terkenal dengan street food-nya yang lezat dan mengenyangkan.

A. Shawarma

  • Daging (ayam atau sapi) yang dipanggang vertikal dan diiris tipis, disajikan dalam roti pita dengan saus tahini atau garlic sauce.

  • Populer di seluruh Timur Tengah, dengan variasi seperti Shawarma Turki (dönër) dan Shawarma Lebanon.

B. Kunafa (Palestina, Lebanon, Mesir)

  • Makanan penutup yang terbuat dari keju yang meleleh, dibungkus dengan adonan filo renyah, dan disiram sirup gula.

  • Nablus (Palestina) dikenal sebagai kota asal kunafa terbaik.

C. Manakish (Lebanon & Suriah)

  • Roti pipih yang diolesi za’atar (campuran thyme, wijen, dan sumac) atau keju, sering dimakan saat sarapan.

4. Minuman Tradisional: Penyegar yang Kaya Rempah

Tidak lengkap menjelajahi kuliner Arab tanpa mencicipi minuman khasnya:

  • Arabic Coffee (Qahwa Arabiya) – Kopi yang diseduh dengan kapulaga, sering disajikan dengan kurma sebagai simbol keramahan.

  • Jallab – Minuman manis dari kurma, sirup anggur, dan mawar, disajikan dengan es dan kacang pinus.

  • Ayran – Minuman yogurt asin yang menyegarkan, populer di Levant dan Turki.

5. Masa Depan Kuliner Arab: Antara Tradisi dan Modernisasi

Dengan berkembangnya tren kuliner global, restoran Arab modern mulai mengadaptasi hidangan klasik dengan sentuhan kontemporer. Contohnya:

  • Fine Dining Middle Eastern – Restoran seperti Zahrat Lebanon (Dubai) atau Al Nafoorah (Kuwait) menghadirkan mezze dengan presentasi mewah.

  • Fusion Food – Seperti Shawarma Sushi atau Hummus Burger, yang menggabungkan rasa Arab dengan konsep Barat.

Namun, di tengah perubahan ini, masyarakat Arab tetap memegang erat tradisi kuliner mereka sebagai bagian dari identitas budaya.

Kesimpulan

BACA JUGA: Rekomendasi Restoran di Priok: Tempat Makan Enak yang Wajib Dicoba

Dari mezze yang menggugah selera sampai hidangan ikonik seperti mansaf, kuliner Arab tawarkan pengalaman rasa yang tak terlupakan. Setiap hidangan bukan cuma tentang makanan, tapi juga tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai kebersamaan.

Dengan terus berkembangnya inovasi kuliner, dunia Arab sukses menjaga kekayaan tradisinya sambil beradaptasi dengan selera modern. Bagi pecinta makanan, menjelajahi kuliner Arab adalah perjalanan rasa yang penuh kejutan dan kenikmatan.

Share: Facebook Twitter Linkedin